Pancasila

Setiap tanggal 1 Juni sejak tahun dua ribu tujuh belas lalu Pancasila mulai diperingati. dan dirayakan sebagai hari lahirnya, yang mana kelahiran Pancasila sendiri dimulai dari mana tidak ada yang tau. Kalau ada asumsi bahwa kelahiran Pancasila dimulai dari dicetuskannya ideologi tersebut dan dibawa ke masyarakat hingga hari ini, menurutku sangat tidak relevan. 

Mengingat selama berabad-abad sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dikeruk habis oleh penjajah, mental kita dihancurkan sedemikian rupa hingga lupa akan jati diri kita. 

Mungkin saja asumsi saya yang salah. atau bagaimana, hal ini menurutku adalah suatu ketimpangan. Tapi tunggu, sedari dulu memang dikehidupan bagian mana yang tidak ada ketimpangan di dalamnya? Menurutku yang terjadi hari ini adalah kemirisan-kemirisan lainnya yang memperbarui diri bak metafora yang selalu hadir menjejali siapa saja tidak memandang siapa itu.

Kita hanya dituntut untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kemarin, bukankah hal tersebut sangatlah sederhana? namun dalam keseharian hal tersebut hanya dianggap sebagai angin semilir saja.


Pancasila yang merupakan ideologi, dan kemerdekaan adalah ibu dari otoritas dan paksaan sedangkan ketidakteraturan adalah adalah anak dari otoritas dan paksaan. Saya hanya memandang hal tersebut sebagai bukti betapa lemahnya manusia zaman sekarang yang dimanjakan oleh ideologi dan teknologi, yang mana hal tersebut disadari atau tidak membuat mental masyarakat menjadi sangat rapuh. 

Ideologi Pancasila dirayakan setiap 1 Juni menurutku adalah suatu penghinaan, yang mana para leluhur telah mengamalkan dan merangkum begitu kerasnya hingga terdengar hingga saat ini. Saya menjadi kasihan dengan Pancasila, sebagai ideologi tidak mendapat apapun dan digunakan sebagai alat politis pemersatu bangsa.

Ketika ditanya mungkin Rajawali tersebut akan menimpali omongan saya, ah sudahlah ini demi kemaslahatan bersama. Ya memang tidak menyalahi, tapi secara etika dan moral bagaimana dengan para penjunjungmu. 

Dengan mengingat perayaan 1 Juni entah mengapa pikiran saya langsung melayang pada Alm. Gusdur. Beliau diturunkan dari jabatannya dan tidak meminta apapun, padahal melihat bagaimana kinerjanya selama menjabat untuk mengamalkan Pancasila menurutku sudah sangat patut dijadikan sebagai teladan. 

Sedang hari ini yang terjadi adalah tercetaknya para generasi instan dan tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang dalam sehari saya juga berperilaku serupa dan tidak semestinya. Merupakan kemirisan.

Posting Komentar

0 Komentar