Absurditas: Dosen Bercinta dengan Mahasiswi

 

Sex
Ilustrasi sex


Akhir-akhir ini saya dibuat pusing oleh berita-berita yang berseliweran di akun media sosial yang saya miliki. Yang masih saya ingat yaitu mahasiswi semester akhir yang bercinta dengan dosen pembimbingnya hingga beberapa kali dari pengakuan salah satunya. Bagaimana tidak membuat saya geram sekaligus miris?

Dari sudut pandang mahasiswa saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Hal tersebut akan berdampak sangat besar bagi mahasiswi hingga akhir hidupnya, terlepas dari dampak pengkonsumsi berita itu juga akan terdampak juga pada akhirnya. Mungkin usianya saat ini masih seusia saya atau barangkali beberapa tahun lebih mudah bahkan beberapa kali lebih tua dari saya, sedikit.

Maafkan saya karena malas untuk mencari lebih lanjut terkait usianya saat ini, juga saya khawatir akan berdampak pada pola pikir saya saat membaca beritanya sekali lagi–sebuah alasan biasa (alibi). Selain pada dirinya sendiri hal tersebut juga terdampak pada keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Secara moril mereka pasti merasa malu sekaligus kasihan dengannya, akan tetapi tidak mengesampingkan bahwa keduanya adalah korban sekaligus pelaku yang disini sama-sama bias dan tidak dapat saya ketahui secara pasti siapa pelaku dan siapa yang menjadi korban.

Baca: Cuka

Kemudian bergerak pada masa depannya, apa yang ada dipikiran pembaca tentang masa depan mahasiswi tersebut? Trauma? Tapi kita akan mengesampingkan itu juga terlebih dahulu saat ini. Toh ya, saya juga kurang memahami soal psikologi.

Tentu hal tersebut berimbas pada kesehatan mentalnya. Ia perlu untuk ke psikiater agar kesehatan mentalnya bisa pulih atau bahkan jika mengidap suatu kelainnya misalnya, saya berharap agar diberikan kesembuhan agar bisa beraktivitas sebagaimana manusia normal lainnya. Saya cukup yakin, bahwa hal tersebut akan menjadi pelajaran yang sangat kuat dan akan melekat selamanya pada pikiran dan hatinya. Namanya anak muda pasti melakukan banyak kesalahan.

Meminimalisir terjadinya kesalahan yang akan penulis bahas disini. Apapun agama pembaca, penulis berharap benar-benar menaati dan melaksanakan kewajiban serta larangan yang telah tertulis dengan jelas pada kitab suci yang diyakini para pembaca. Lakukan kegiatan positif, tinggalkan hal-hal yang tidak membawa manfaat, dan jangan lupa untuk bersosialisasi. Ini sangat baik untuk tumbuh kembang pembaca sekalian.

Lakukan aktivitas yang kalian senangi selama itu tidak membawa keburukan. Transisi menjadi dewasa memiliki banyak tantangan, kita akan dihadapkan pada kenyataan sebenarnya yang ada di dunia. Akan tetapi siapa yang tidak melakukan kesalahan sewaktu muda? Bahkan orang dewasa sekalipun sering melakukan kesalahan. Mari kita mulai menyelediki dalam sehari apa saja yang telah kita lakukan dan mengevaluasinya sebelum tidur.

Kita harus tetap bisa bergerak maju. Persiapkan secara baik apa yang akan kita lakukan di hari esok. Dengan melakukan hal-hal yang sedikit banyak telah saya sebutkan sebelumnya, saya merasa yakin bahwa hal tersebut akan memiliki hasil yang baik dan positif untuk para pembaca sekalian. Sehingga pada akhirnya kita bisa dijauhkan pada hal-hal yang merugikan diri kita sendiri dan orang terdekat kita, bahkan bukan orang-orang terdekat kita melainkan orang lain yang peduli dengan kemanusiaan itu sendiri.

Kita beralih pada pada dosen pembimbingnya. Sebagai seorang dosen banyak orang yang ingin mengisi posisi tersebut, meskipun tidak semulia guru. Harusnya orang tersebut mengetahui bahwa hal yang dilakukannya itu mencoreng nama besar dosen. Tidak dibenarkan dengan alasan apapun. Saya benar bersyukur bahwasanya ada yang melaporkan sehingga terjadi penggerebekan dan terungkap kasus ini. Disini, saya tidak perlu membahas banyak dari sisi dosen. Masih layak tidaknya kelakuannya dengan dirinya sebagai dosen.

Saya berharap bahwa orang-orang yang pernah dibimbing tidak merendahkan dirinya sendiri dengan menerima kenyataan bahwa orang tersebut memiliki kelakuan yang tidak patuh dicontoh. Semua pasti memiliki hal yang perlu dibayar. Semua apapun yang harus menjadi bayaran dari kejadian tersebut membuat orang-orang dijauhkan dari kegiatan-kegiatan yang membawa keburukan.

Baca: Partisipasi Dalam Ruang Kosong

Posting Komentar

0 Komentar